JAKARTA, infojakarta.id – Miliki belut laut, Moray Eel jadi acuan Jakarta Aquarium ketika gempa bumi. Jakarta Aquarium merupakan aquarium indoor terbesar di Indonesia, yang terletak di Neo Soho Lantai LG 101-LGM 101, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Selain koleksi akuatik, di Jakarta Aquarium terdapat juga koleksi nonakuatik. Sehingga lebih dari 3 ribu jenis satwa ada di tempat ini. Kendati begitu, terdapat satu hewan akuatik yang unik. Saking uniknya, menurut Pemandu Jakarta Aquarium, Marcel, hewan ini menjadi acuan untuk mengetahui suatu bencana, seperti gempa bumi dan tsunami. Hewan tersebut ialah Moray Eel atau belut laut. Memiliki ukuran dan jenis yang bervariatif, sekitar 10 ekor Moray Eel ada di Jakarta Aquarium.
“Jadi di sini ada salah satu satwa yang jadi penanda gempa. Namanya Moray Eel. Jadi mereka biasanya ada memang ada di tempat (terumbu) karang atau disela lubang-lubang. Nah ketika gempa bumi atau tsunami, Moray Eel akan berenang dan bisa sampai ke permukaan,” katanya di lokasi, Jumat (24/7/2020). Marcel mencontohkan ketika Gempa Banten beberapa waktu lalu.
Kala itu Moray Eel keluar dari persembunyiaannya dan berenang di dalam aquarium sebelum peringatan gempa dikeluarkan. “Hewan ini akan selalu jadi acuan. Ketika kita (pemandu) keliling, kalau Moray Eel sudah berenang keluar, jadi acuan kita buat (langkah) evakuasi dan lain sebagainya. Jadi insting mereka alami untuk mendeteksi gempa dan tsunami,” jelasnya. Marcel pun menegaskan jika suatu saat gempa bumi mengguncang Jakarta, seluruh aquarium dalam kondisi yang aman. Sebab, bahan yang digunakan untuk aquarium yang ada menggunakan akrilik. “Selain itu, untuk aquariumnya bahannya pakai akrilik bukan kaca. Kenapa? Karena ketika gempa akrilik itu enggak pecah. Karena masih ada sifat plastik. Jadi membal gitu. Kalau kaca pecah ya sudah,” tandasnya.